
Di daerah Rikusentakata, yang merupakan kota pelabuhan, ada sekitar 20 ribu orang hilang tersapu tsunami. Salah satu warga Rikusentakata, Etsuko Koyama, berhasil menyelamatkan diri di lantai tiga rumahnya. Tetapi ia kehilangan putrinya.
Itulah rilisan sebuah berita dari vivanews.com. Bila kita berfikir mengenai kejadian gempa jepang yang disusul dengan tsunai pada hari jum'at 11 maret 2011 lalu, secara logika dan akal manusia sungguh semua itu di luar batas pranala kita.
Kita bisa menyaksikan video tsunami betapa dahsyatnya bencana gempa yang berkekuatan 8.9 pada skala Ritcher yang disusul tsunami tersebut. Kapal, mobil, bangunan seharga milaran dollar dengan cepat disapu tsunai bagaikan serpihan buih di lautan, bagaikan sampah yang terbawa air hanya dalam hitungan detik. Ombak yang diperkirakan tingginya hampir 10 meter menyapu bersih pabrik pabrik yang kokoh berdiri, pesawat pesawat di bandara yang harganya jutaan dolar pun tak luput dari amukan tsunami.
Ribuan orang hilang dan terpisah dari sanak saudaranya,
Sedangkan di kota Minamisanrikucho, 10 ribu orang tidak terdengar kabarnya setelah tsunami terjadi. Jumlah tersebut mencapai dua pertiga populasi kota tersebut.
Kondisi mengkhawatirkan juga dialami puluhan ribu warga Jepang yang selamat dari tsunami, sudah tiga hari mereka kekurangan air, listrik dan makanan. Itu karena setidaknya 1,4 juta rumah tidak dialiri air dan 1,9 juta tidak dialiri listrik.
Hal yang makin mengkhawatirkan adalah setelah gempa terjadi, kerusakan dialami dua reaktor nuklir Jepang. Reaktor tersebut sangat potensial akan membuat radiasi dan kontaminasi. Bila memang reaktor nuklir ini benar benar bocor, maka bahaya yang mengancam adalah efek dari radiasi nuklir dalam jangka waktu yang sangat panjang seperti kejadian di Cernobyl, Ukraina, dimana ribuan penduduknya tewas, dan berbagai macam penyakit yang menyerang dalam jangka waktu yang lama akibat radiasi nuklir tersebut.
Suhu udara di sekitar Jepang saat ini juga menuju titik beku. Kondisi ini memperparah warga Jepang yang berada di pengungsian, dengan baju serta selimut yang terbatas.
Sungguh kejadian yang sangat dasyat, manusia ibarat butiran pasir yang terbawa arus air. Bila kita berfikir, merenung dan memaknai dari kejadian ini.. masih adakah kesombongan dan kecongkakan manusia atas kekuasaan-Nya? Padahal kita tahu negara Jepang adalah negara yang sangat maju dan sangat canggih akan tehnologinya, terkenal akan ilmuwan dan robotnya. Namun apa arti semua itu..?? Alam telah merubah segalanya dalam sekejap.
Mari kita renungkan arti makna semua ini. Sungguh Allah Maha Besar dan berkuasa atas segalanya., manusia hanyalah "wayang" yang menjalankan sebuah lakon. Tidak perlu lagi kesombongan, tak perlu lagi kecongkakan, takperlu lagi keangkuhan,.
Jika selama ini tumpukan harta menjadi barometer tingkatan derajat dimata manusia, dengan adanya bencana seperti ini ..apakah tumpukan harta ada artinya. Ibarat orang terombang ambing akan tenggelam di lautan apakah ada artinya jika di kasih satu kilogram emas?? mungkin ban bekas akan lebih berarti baginya !
Tidak cukupkah manusia merusak isi bumi ini dari pada memeliharanya?
Mari kita renungkan ......
Silahkan lihat video tentang dasyatnya tsunami di jepang di link berikut ini klik disini..
Mari kita renungkan ......
Silahkan lihat video tentang dasyatnya tsunami di jepang di link berikut ini klik disini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi blog saya!